Jumat, 02 November 2018

Flowchart menghitung Kecepatan


Materi     : Besaran  dan Satuan “Kecepatan”
Sumber   : “Besaran dan Satuan”
Penerbit  :  Rudi Susanto,M.Si

Masalah  :

Algoritma untk penyelesaian menghitung “Kecepatan

Rumus :    V =….?
                V = s/t
                V =…..
               

Variabel  :

V = Kecepatan
s = Jarak tempuh
t = Waktu tempuh





Algoritma :

  1)      Tentukan nilai “s” dan “t” tersebut sebagai diketahui

  2)      Tulislah rumus “Kecepatan” ( V = s/t )

  3)      Mulai masukan angka yang diketahui ke dalam rumus, pastikan jangan terbalik penaruhan nilai “s” dan “t” agar tidak terjadi hasil yang salah

  4)      Bagilah nilah “s” dengan nilai “t”

  5)      Hasil pembagian tersebut adalah hasilnya

  6)      Buatlah pernyataan atas hasil penghitungan seperti berikut,“Jadi Kecepatannya adalah...m/s”

  7)      Penghitungan selesai.




  Flowchart :




   

Cara Menghitung Kecepatan


Materi     : Besaran  dan Satuan “Kecepatan”
Sumber   : “Besaran dan Satuan”
Penerbit  :  Rudi Susanto,M.Si

Masalah  :

Algoritma untk penyelesaian menghitung “Kecepatan

Rumus :    v =….?
                 v = s/t
                 v =….. ( Hasil v)
               

Variabel  :

V = Kecepatan
s = Jarak tempuh
t = Waktu tempuh





Algoritma :

   1)      Tentukan nilai “s” dan “t” tersebut sebagai diketahui

   2)      Tulislah rumus “Kecepatan” ( V = s/t )

   3)      Mulai masukan angka yang diketahui ke dalam rumus, pastikan jangan terbalik penaruhan nilai “s” dan “t” agar tidak terjadi hasil yang salah

   4)      Bagilah nilah “s” dengan nilai “t”

   5)      Hasil pembagian tersebut adalah hasilnya

   6)      Buatlah pernyataan atas hasil penghitungan seperti berikut,“Jadi Kecepatannya adalah...m/s”

   7)      Penghitungan selesai.


Cara membuat Es Degan Susu

Algoritma adalah langkah-langkah penyelesaian masalah yang diselesaikan secara sistematis.
Masalah kita adalah bagaimana cara membuat Es Degan Susu, pertama-tama kita bahas dulu cara membuat Es Degan Original


cara membuat Es Kelapa Muda Original
Variable :
1. Siapkan satu buah kelapa muda segar
3.  gula 2 sendok
4. Es batu 
5. gelas
6. air putih

Algoritma:
1. kupas kelapa sampai kulit yang keras
2. larutkan gula dengan menambahkan air lalu di rebus,setelah itu dinginkan ketika setelah larut
3. siapkan gelas dan masukan es batu secukupnya kedalam gelas
4. tambahkan 2 sendok gula larut kedalam gelas 
5. buatlah lubang pada kulit keras kelapa agar air kelapa bisa keluar lalu tuangkan ke dalam gelas
6. pecah bulit kelapa menjadi 2 ketika selesai air kelapanya habis dan serut daging kelapa menggunakan sendok hingga bersih lalu tuangkan ke dalam gelas
7. aduk menjadi satu hinggah larutan gula merata
8. es degan original siap di munim dan menyegarkan tenggorokan anda........ :)

Lalu bagaimana cara membuat es degan susu..???
sekarang kita beralih cara membuat es degan susu
Variable :
1. Siapkan satu buah kelapa muda segar
3.  gula 2 sendok
4. Es batu serut
5. susu kental manis secukupnya
5. gelas
6. air putih

Algoritma:
1. kupas kelapa sampai kulit yang keras
2. larutkan gula dengan menambahkan air lalu di rebus,setelah itu dinginkan ketika setelah larut
3. siapkan gelas dan masukan es batu secukupnya kedalam gelas
4. tambahkan 2 sendok gula larut kedalam gelas 
5. tuangan susu 2 sendok makan kedalam gelas
6. buatlah lubang pada kulit keras kelapa agar air kelapa bisa keluar lalu tuangkan ke dalam gelas
7. pecah bulit kelapa menjadi 2 ketika selesai air kelapanya habis dan serut daging kelapa menggunakan sendok hingga bersih lalu tuangkan ke dalam gelas
8. aduk menjadi satu hinggah larutan gula merata
9. es degan susu yang super nikmat siap memanjakan lidah anda anda........ ;-)

Terimah kasih ,semoga bermanfaat... (y)



Selasa, 30 Oktober 2018

Fisika Dinamika Gerak


Dinamika Gerak

Dinamika merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari suatu gaya terhadap gerak.


  • Hukum-Hukum Newton


1.     Hukum I Newton

Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan .

Secara sistematis, Hukum I Newton dapat ditulis sebagai berikut :
Rumus :
F = 0
Atau
Resultan gaya (kg m/s2)

Berlaku pada saat :
·         Benda dalam keadaan diam
·         Benda bergerak dengan kecepatan tetap ( GLB )
·         Diam  akan bergerak

2..    Hukum II Newtom

Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya.
Secara matematis, Hukum II Newton dapat ditulis sebagai berikut :

F = m.a
       Keterangan :

       m = massa benda (kg)
       a  = percepatan (m/s2)

      Berlaku pada saat :
·         Benda sedang bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah/tidak tetap (GLBB)

Rumus GLBB:
Vt = vo ± a.t
S = v0t ± ½ a.t2
Vt2 = V02 ± 2.a.s

                                      Keterangan :

                                      Vt  = kecepatan sesaat pada detik ke-t (m/s)
                                  Vo = kecepatan awal (m/s)
                                      s    = jarak (m)
                                      t     = waktu (s)
                                      a    = percepatan (m/s2)

  3.     Hukum III Newton

Gaya-gaya aksi dan reaksi oleh dua buah benda pada masing-masing benda adalah sama besar dan berlawanan arah.

Penekanan pada hokum ini adalah adanya dua benda dalam arti gaya aksi diberikan oleh benda pertama, sedangkan gaya reaksi diberikan oleh benda kedua, hokum ini dikenal sebagai hokum aksi-reaksi, dan secara matematis dapat di tuliskan sebagai berikut.


∑Faksi = ∑Freaksi






  • Jenis-jenis gaya

1.       Gaya Berat (w)

Gaya berat/berat di definisikan antara massa benda denga percepatan gravitasi.

Rumus :

w = m.g

Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa besarnya berat suatu benda berbanding lurus dengan percepatan gravitasi disuatu tempat besar, maka berat benda akan menjadi besar pula.

Karena gaya berat merupakan besaran vector, maka arah dari gaya berat ini akan selau menuju ke pusat bumi


2.       Gaya Normal (N)

Gaya normal adalah gaya yang timbul akibat adanya interaksi antara partikel-partikel. Gaya normal umumnya terjadi pada dua benda yang bersentuhan dan memiliki arah tegak lurus bidang sentuh. Pada benda yang digantung bebas tidak dapat gaya normal.

Karena gaya normal juga merupakan besaran vector, maka arah gaya ini selalu tegak lurus dengan yang bersentuhan.

3.       Gaya Gesek (f)

Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan.

Persamaan gaya gesek adalah:

Rumus :

f = µ.N
              
                  Keterangan:

µ = koefisien gesek
N = gaya normal


  • Penerapan hukum newton tentang gerak


1.       Benda di letakkan pada bidang datar yang di tarik dengan sebuah gaya.

Rumus :
                                                                                F – fg = m.a

Keterangan :

F = gaya tarik (N)
fg = gaya gesekan (N)
m = massa benda (kg)
a  = percepatan (m/s2)

2.       Dua benda diletakkan pada bidang datar yang ditarik dengan sebuah gaya.

Rumus :

                                                                F – fg1 – fg2 = (m1 + m1 ).α

Keterangan :

F = gaya tarik (N)
fg1 = gaya gesekan benda 1 (N)
fg2 = gaya gesekan benda 2 (N)
m1 = massa benda 1 (kg)
m2 = massa benda 2 (kg)
a    = percepatan (m/s2)



3.       Dua benda yang salah satunya menggantung.

Rumus :

                                                                F – fg = (m1 + m1).α

Keteranagan :

w2 = berat benda 2 (N)
fg = gaya gesekan benda 1 (N)
m1 = massa benda 1 (kg)
m2 = massa benda 2 (kg)
a    = percepatan (m/s2)

4.       Dua buah benda yang dihubungkan dengan katrol .

Rumus :

                                                                w2 – w1 = (m1 + m1).α


Keterangan :

w2 = berat benda 2 (N)
w1 = berat benda 1 (N)
m1 = massa benda 1 (kg)
m2 = massa benda 2 (kg)
a = percepatan (m/s2)

5.       Benda yang diletakkan pada bidang miring.

Rumus :

                                                                w sin θ – fg = (m1 + m1).α

Keterangan :

w = berat benda (N)
θ = sudut kemiringan
fg = gaya gesekan (N)
m = massa benda (kg)
a = percepatan benda (m/s2)



Refrensi :